Monday, November 21, 2011

Story about Kebo Iwa

Once upon a time in Bali, a man and his wife were praying. They have been married for a long time but did not have any children. They asked God to give them a child. They prayed and prayed. God finally answered their pray. The wife, then, got pregnant and they had a baby boy. They were very happy.

The baby was extraordinary. He was very much different from other babies. He ate and drank a lot. Day after day he ate more and more. His body was getting bigger and bigger. And by the time he was a teenager, his body was as big as a buffalo. People then started to call him Kebo Iwa.

Because of his eating habit, Kebo Iwa’s parents spent a lot of money to buy his food in large amount. They finally went bankrupt. They gave up and asked the villagers to help them provide the food.

The villagers then worked together to cook and build a big house for Kebo Iwa. He was like a giant. He could not stay in his parents’ house anymore because of his big body. Sadly, after a few months, the villagers also could not afford to cook him the food. They then asked Kebo Iwa to cook his own food. The villagers just prepared the raw materials.

Kebo Iwa agreed and as an expression of his gratitude to the villagers, he built a dam, dug wells, and he also protected the villagers from animals and people who wanted to attack their village. He did those things by himself.
Meanwhile, the troops of Majapahit were planning to attack Bali. They knew about Kebo Iwa. And they also knew that they could not conquer Bali with Kebo Iwa there. Kebo Iwa was more powerful than they were.

Gajah Mada, the Maha Patih (Chief Minister) of Majapahit then planned something. They were pretending to invite Kebo Iwa to Majapahit to help them dig some wells. They said that Majapahit was suffering from a long dry season and needed much water. Kebo Iwa did not know the plan, so he went to Majapahit.

When Kebo Iwa was busy digging a very big well, the troops covered the well. Kebo Iwa had difficulty in breathing and buried alive. He died inside the well.

After the death of Kebo Iwa, Bali was conquered by Majapahit. Until now, people still remember Kebo Iwa because he had done a lot for Majapahit and Bali. The stone head of legendary Kebo Iwa can be found in Pura Gaduh temple in Blahbatuh.

Translate J
Pernah suatu ketika di Bali, seorang pria dan istrinya berdoa. Mereka telah menikah untuk waktu yang lama tetapi tidak memiliki anak. Mereka meminta Tuhan untuk memberi mereka seorang anak. Mereka berdoa dan berdoa. Tuhan akhirnya menjawab doa mereka. Sang istri, kemudian, hamil dan mereka memiliki bayi laki-laki. Mereka sangat senang.

Bayi itu luar biasa. Dia sangat jauh berbeda dari bayi lainnya. Ia makan dan minum banyak. Hari demi hari ia makan lebih banyak dan lebih. Tubuhnya semakin besar dan besar. Dan pada saat ia masih remaja, tubuhnya sebesar kerbau. Orang kemudian mulai memanggilnya Kebo Iwa.

Karena kebiasaan makan-nya, orang tua Kebo Iwa menghabiskan banyak uang untuk membeli makanan dalam jumlah besar. Mereka akhirnya bangkrut. Mereka menyerah dan meminta warga desa untuk membantu mereka menyediakan makanan.

 Penduduk desa kemudian bekerja sama untuk memasak dan membangun sebuah rumah besar untuk Kebo Iwa.
Dia seperti raksasa. Dia tidak bisa tinggal di rumah orang tuanya lagi karena tubuh yang besar. Sayangnya, setelah beberapa bulan, penduduk desa juga tidak mampu untuk memasak dia makanan. Mereka kemudian meminta Kebo Iwa untuk memasak makanan sendiri. Penduduk desa hanya menyiapkan bahan baku.

Kebo Iwa disepakati dan sebagai ungkapan terima kasih kepada warga desa, ia membangun bendungan, menggali sumur, dan ia juga melindungi warga desa dari hewan dan orang-orang yang ingin menyerang desa mereka. Dia melakukan hal-hal sendiri.

Sementara itu, pasukan Majapahit berencana untuk menyerang Bali. Mereka tahu tentang Kebo Iwa. Dan mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa menaklukkan Bali dengan Kebo Iwa sana. Kebo Iwa lebih kuat daripada mereka.
Gajah Mada, yang Maha Patih (Ketua Menteri) Majapahit kemudian merencanakan sesuatu. Mereka berpura-pura mengundang Kebo Iwa ke Majapahit untuk membantu mereka menggali beberapa sumur. Mereka mengatakan bahwa Majapahit menderita musim kemarau panjang dan air yang sangat dibutuhkan. Kebo Iwa tidak tahu rencana itu, sehingga ia pergi ke Majapahit.

Ketika Kebo Iwa sedang menggali sibuk yang sangat besar baik, pasukan tertutup dengan baik. Kebo Iwa mengalami kesulitan dalam bernafas dan dikubur hidup-hidup. Dia meninggal di dalam sumur.
Setelah kematian Kebo Iwa, Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Sampai saat ini, orang masih ingat Kebo Iwa karena ia telah banyak dilakukan untuk Majapahit dan Bali. Kepala batu Kebo Iwa legendaris dapat ditemukan di candi Pura Gaduh di Blahbatuh.

No comments:

Post a Comment