Monday, November 21, 2011

MENULIS PUISI BARU DENGAN MEMPERHATIKAN BAIT, IRAMA DAM RIMA

Arti dari Puisi Baru
Adalah     Puisi yang bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi  Jumlah baris, suku kata, maupun rima.

CIRI-CIRI PUISI BARU
·         Bentuknya rapi, simetris
·         Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
·         Banyak mempergunakan pola sajak pantun  dan syair meskipun ada pola yang lain;
·         Sebagian besar puisi empat seuntai
·         Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
·         Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian  besar) 4-5 suku kata.
JENIS-JENIS PUISI BARU
  1. Menurut Isinya
Ø  Balada
Ø  Himne
Ø  Ode
Ø  Epigram
Ø  Romance
Ø  Elegi
Ø  Satire
  1. Menurut Bentuknya
Ø  Distikon  Puisi dua seuntai
Ø  Terzina  Puisi tiga seuntai
Ø  Kuatrain Puisi empat seuntai
Ø  Kuint Puisi lima seuntai
Ø  Sektet Puisi enam seuntai
Ø  Septime Puisi tujuh seuntai
Ø  Oktavo/Stanza Puisi delapan seuntai
Ø  Soneta puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris


Contoh Puisi Baru
CONTOH BALADA
Puisi karya Sapardi Djoko Damono
yang berjudul
“ Balada Matinya Aeorang Pemberontak”.
Puisi karya W.S Rendra
yang berjudul
  “Balada Ibu yang Dibunuh”.

CONTOH HIMNE
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)


CONTOH ODE
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan barU
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia

(Asmara Hadi)
CONTOH EPIGRAM
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)

CONTOH ROMANCE
Puisi Karya S. Wakijan
     “ Rita – Sari kasih dimalam bening”

CONTOH ELEGI
Senja di Pelabuhan Kecil
  Ini kali tidak ada yang mencari cinta
 di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
     (Chairil Anwar)


CONTOH SATIRE
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
   (Rendra)


CONTOH DISTIKON
Di pasar baru mereka
lalu mengada-menggaya
Meningkat sudah kesal
tak tahu apa dibuat

(Chairil Anwar)

CONTOH TERZINA
Dalam ribaan pagi bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bahagia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mengwarna bagaikan sari

(Sanusi Pane)

CONTOH KUATRAIN
Aku menimbang-nimbang mungkin
Kita berdua menjadi satu
Gaji dihitung-hitung
Cukup tidak untuk berdua
    Hati ingin sempurna dengan engkau
Sama derita sama gembira
Kepala pusing-pusing menimbang-nimbang
Menghitung-hitung uang bagi kita

(Armyn Pane)

CONTOH KUINT
Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan

(Or Mandank)

CONTOH SEKTET
Di kelam hitam mengepung
Menjerit peluit kereta malam
Merintih ke langit
Derita hidup mengepung
Menjerit bangsaku sedang berjuang
Merintih ke langit

(Nursyamsu)

CONTOH SEPTIMA
 Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulaudi lautan hijau
Gunung-gemunung bagus rupanya
Dilimpahi air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.

(Muh. Yamin)


CONTOH OKTAVO/STANZA
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa sendiri
Bertambah halus, akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupaan teduh tenang.

(Sanusi Pane)

CONTOH SONETA

Gita Gembala
Lemah gemulai lembut derana
Bertiuplah angin sepantun ribut
Menuju gunung arah ke sana
Membawa awan bercampur kabut
Dahan bergoyang sambut menyambut
Menjatuhkan embun jernih warnanya
Menimpa bumi beruap dan lembut
Sebagai benda tiada berguna
 Jauh di sana diliputi awan
Terdengar olehku bunyi nan rawan
Seperti permata di dada perawan
 Alangkah berahi rasanya jantung
Mendengarkan bunyi suara kelintung
Melagukan gembala membawa untung

(Muh. Yamin)


No comments:

Post a Comment